Panduan ini membahas dasar-dasar pembayaran online dan menjelaskan perbedaan untuk model-model bisnis umum: peritel online, perusahaan SaaS dan langganan, serta platform dan situs belanja online. Mulailah dengan membaca tentang dasar-dasar pembayaran dan apa saja yang perlu diketahui oleh semua bisnis tentang pembayaran online, kemudian langsung masuk ke bagian tentang model bisnis Anda.
Kami juga telah menyusun daftar istilah industri yang paling umum dan definisinya, jadi jika Anda tidak memahami frasa dalam panduan ini, lihat glosarium.
Jika Anda ingin langsung mulai menerima pembayaran online, baca dokumen kami untuk mulai.
Dasar-dasar pembayaran: Bagaimana cara kerja pembayaran online?
Sebelum mempelajari lebih dalam tentang detail pembayaran untuk berbagai model bisnis, penting untuk memahami dengan baik cara kerja pembayaran: cara uang berpindah dari pelanggan ke bisnis, cara bank memfasilitasi pembayaran ini, dan biaya yang diperlukan dalam sistem. Dengan mempelajari dasar-dasar pembayaran online ini, Anda akan lebih memahami berbagai pengaturan pembayaran untuk model bisnis Anda sendiri.
Alur pembayaran online
Ada empat pemain utama yang terlibat dalam tiap transaksi online:
Pemegang kartu: Pelanggan yang memiliki kartu kredit
Merchant: Pemilik bisnis
Pengakuisisi: Bank yang memproses pembayaran kartu kredit atas nama merchant dan merutekannya melalui jaringan kartu (seperti Visa, Mastercard, Discover, atau American Express) kepada bank penerbit. Terkadang pengakuisisi juga dapat bermitra dengan pihak ketiga untuk membantu memproses pembayaran.
Bank penerbit: Bank yang memberikan kredit dan menerbitkan kartu kepada nasabah atas nama jaringan kartu.
Untuk menerima pembayaran kartu online, Anda perlu bekerja sama dengan semua pemain ini (melalui penyedia layanan pembayaran tunggal atau dengan membuat integrasi Anda sendiri).
Pertama, Anda harus menyiapkan rekening bank bisnis dan membangun hubungan dengan pengakuisisi atau pemroses pembayaran. Pengakuisisi dan pemroses membantu merutekan pembayaran dari situs web Anda ke jaringan kartu, seperti Visa, Mastercard, Discover, dan American Express. Anda dapat menggunakan pengakuisisi (biasanya bank yang mengelola hubungan jaringan) dan pemroses (yang bekerja sama dengan pengakuisisi untuk memfasilitasi transaksi) secara terpisah, atau hubungan tunggal yang mencakup kedua layanan.
Untuk dapat merekam detail pembayaran dengan aman, Anda juga mungkin memerlukan gateway, yang membantu mengamankan informasi dengan baik. Gateway biasanya menggunakan tokenisasi untuk menganonimkan detail pembayaran dan menjaga data sensitif di sistem Anda, sehingga Anda dapat memenuhi pedoman keamanan tingkat industri, yang disebut standar PCI.
Penyedia tunggal dapat menyediakan layanan gateway, pemrosesan, dan akuisisi, yang dapat menyederhanakan pembayaran online Anda. Kadang, penyedia pembayaran akan membuat integrasi langsung dengan jaringan kartu, yang membantu mengurangi ketergantungan pihak ketiga.
Saat Anda menerima pembayaran secara online, gateway akan mengenkripsi data dengan aman untuk dikirim ke pengakuisisi, lalu ke jaringan kartu. Jaringan kartu kemudian berkomunikasi dengan bank penerbit, yang akan mengonfirmasi atau menolak pembayaran (aturan atau persyaratan regulasi bank kadang memerlukan autentikasi kartu tambahan, seperti 3D Secure, sebelum menerima pembayaran). Bank penerbit akan mengirim pesan kembali ke gateway atau pengakuisisi agar Anda dapat mengonfirmasi pembayaran dengan pelanggan (misalnya, dengan menampilkan pesan "pembayaran diterima" atau "pembayaran ditolak" di situs Anda).

Berikut adalah penjelasan tentang proses pembayaran online untuk pembayaran satu kali menggunakan dolar AS di AS. Jika Anda ingin berkembang secara internasional, cari dan buat hubungan dengan mitra bank setempat. Atau, jika Anda memperkenalkan produk baru dan ingin mulai men-charge pelanggan secara rutin, jangan hanya menerima nomor kartu kredit, tetapi mulai dan pungut pembayaran secara akurat pada interval waktu tertentu. Anda juga harus membuat logika untuk mengakomodasi berbagai model skema biaya, mencari tahu cara memulihkan pembayaran yang gagal, mengelola perhitungan pro rata saat pelanggan beralih paket, dan banyak lagi.
Biaya transaksi yang diperlukan dalam pembayaran online
Terdapat berbagai biaya untuk tiap transaksi yang diproses melalui sistem empat pihak ini. Visa, Mastercard, Discover, American Express, dan jaringan kartu lain menetapkan biaya, yang disebut sebagai biaya skema dan interchange.

Interchange biasanya mewakili sekumpulan biaya yang terlibat dalam transaksi. Jumlah ini diberikan ke bank penerbit karena menanggung risiko terbesar dengan memperluas layanan kredit atau perbankan kepada pemegang kartu.
Biaya skema dipungut oleh jaringan kartu itu sendiri dan dapat meliputi biaya otorisasi tambahan dan biaya transaksi lintas negara. Biaya juga dapat diperhitungkan untuk pengembalian dana dan layanan jaringan lainnya.
Bersama-sama, semua biaya ini membentuk biaya jaringan. Biaya ini berbeda-beda menurut tipe kartu, lokasi transaksi, saluran (langsung di tempat atau online), dan Kode Kategori Merchant (MCC). Misalnya, transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit imbalan akan menimbulkan biaya jaringan yang lebih tinggi daripada transaksi dengan kartu non-imbalan karena bank sering kali menggunakan biaya ini untuk mensubsidi biaya program imbalan tersebut.
Skema biaya standar Stripe untuk bayar-sesuai-pemakaian menawarkan satu tarif transparan untuk semua pembayaran kartu, sehingga membantu Anda mendapatkan prediktabilitas lebih besar atas biaya pembayaran. Pelajari selengkapnya.
Untuk semua bisnis yang menerima pembayaran online
Bagian ini membahas tiga topik penting untuk semua bisnis yang menerima pembayaran: cara saluran pembayaran online meningkatkan konversi, cara metode pembayaran yang tepat dapat memperluas kumpulan pelanggan potensial, dan cara menyederhanakan kepatuhan pajak agar Anda dapat berfokus pada pengembangan bisnis.
Bagaimana saluran pembayaran online dapat meningkatkan konversi
Transaksi berlangsung melalui tiga tahap: penyelesaian checkout, perlindungan penipuan, dan penerimaan oleh jaringan. Konversi terjadi jika transaksi berhasil menyelesaikan ketiga tahapan ini.

Di tiap tahap pemrosesan pembayaran online, kumpulan pelanggan potensial Anda berangsur mengecil. Jika proses checkout Anda panjang dan rumit, sebagian pelanggan akan hilang. Kemudian, jika rasio penerimaan transaksi rata-rata dan penipuan dihitung, kumpulan ini akan makin mengecil.
Penting bagi Anda memahami interaksi di antara ketiga langkah ini untuk mengoptimalkan keseluruhan saluran. Langkah ini terutama berlaku bagi bisnis yang memiliki tim terpisah yang mengatur checkout, penipuan, dan penerimaan oleh jaringan, dan perlu mengoptimalkan metrik masing-masing. Misalnya, jika tim berfokus pada upaya mengurangi rasio pengabaian keranjang belanja, mereka mungkin meminta informasi pelanggan yang lebih sedikit untuk mengurangi hambatan. Walau demikian, hal ini dapat mengakibatkan lebih banyak penipuan karena Anda tidak selalu merekam detail seperti alamat tagihan lengkap dan kode ZIP untuk membantu memvalidasi transaksi.
Di bagian ini, kami akan memberikan gambaran umum saluran pembayaran online dan praktik terbaik untuk meningkatkan konversi.
Merancang formulir checkout terbaik
Saluran pembayaran online dimulai dengan pengalaman checkout, yaitu ketika pelanggan memasukkan informasi pembayaran untuk membeli barang atau jasa. Di tahap ini, Anda harus mengumpulkan cukup informasi agar dapat memverifikasi identitas pelanggan, tetapi jangan menambahkan terlalu banyak hambatan pada proses checkout karena dapat menyebabkan pelanggan batal checkout seketika.
Jika formulir checkout terlalu rumit, Anda berisiko kehilangan penjualan dari calon pembeli paling potensial, yaitu pelanggan yang telah memasukkan barang ke keranjang dan ingin membeli. Faktanya, 87% pelanggan membatalkan pembelian jika proses checkout terlalu rumit.
Untuk meningkatkan rasio penuntasan checkout, pertama Anda harus mempelajari proses checkout dari perspektif pembeli dan mencari hambatan yang dapat menyebabkan penurunan. Perhatikan durasi situs dimuat, jumlah kolom pada formulir, dan proses checkout mendukung pengisian otomatis atau tidak.
Formulir checkout terbaik dapat menyesuaikan pengalaman pelanggan. Misalnya, dianjurkan untuk menyediakan formulir checkout responsif yang otomatis menyesuaikan ukuran layar perangkat seluler dan menyediakan papan tombol angka saat pelanggan diminta memasukkan informasi kartu. Anda juga harus mempertimbangkan dukungan metode pembayaran seluler, seperti Apple Pay atau Google Pay, untuk menghindari entri data secara manual.
Jika Anda memilih untuk berkembang secara internasional, formulir checkout harus disesuaikan untuk tiap pasar. Dimulai dengan memungkinkan pelanggan membayar dalam mata uang lokal, kemudian menyediakan metode pembayaran lokal guna memberikan pengalaman yang makin relevan. Misalnya, lebih dari setengah pelanggan di Belanda memilih membayar dengan iDEAL, sebuah metode pembayaran yang mentransfer dana langsung dari rekening bank pelanggan ke bisnis.
Nomor kartu juga dapat menunjukkan lokasi geografis pelanggan, sehingga Anda dapat mengubah kolom formulir untuk merekam informasi yang tepat bagi tiap negara. Misalnya, jika formulir mengenali kartu UK, Anda harus menambahkan kolom untuk merekam kode pos. Jika formulir mengenali kartu debit atau kredit Amerika, Anda harus mengubah kolom tersebut ke kode ZIP.
Stripe Checkout adalah halaman pembayaran praktis yang didesain untuk mendorong konversi. Halaman ini secara dinamis menampilkan dompet seluler bila sesuai dan mendukung 15 bahasa agar pelanggan dapat menggunakan formulir checkout yang dipersonalisasi dan relevan. Pelajari selengkapnya di sini.
Mengelola risiko secara online
Langkah berikutnya yaitu mengevaluasi suatu transaksi termasuk penipuan atau tidak. Sebagian besar pembayaran tidak sah melibatkan penipu yang berpura-pura sebagai pelanggan sah dengan menggunakan kartu dan nomor kartu curian.
Misalnya, jika penipu melakukan pembelian di situs web Anda menggunakan nomor kartu curian yang belum dilaporkan, proses pembayaran mungkin saja berhasil. Kemudian, saat pemegang kartu mengetahui bahwa kartunya digunakan untuk penipuan, mereka akan menanyakan pembayaran tersebut ke bank dengan menyampaikan chargeback. Meski Anda memiliki kesempatan untuk mempersengketakan chargeback ini dengan mengirimkan bukti pembayaran yang valid, aturan jaringan kartu sering kali akan memenangkan pelanggan. Jika bisnis Anda kalah dalam sengketa, jumlah transaksi asli akan hilang. Anda, sebagai pemilik bisnis, juga harus membayar biaya chargeback, yaitu biaya terkait pengembalian pembayaran kartu oleh bank.
Chargeback adalah bagian dari penerimaan pembayaran secara online, cara terbaik mengelolanya adalah dengan mencegah hal tersebut terjadi. Ada dua pendekatan utama: logika berbasis aturan dan pembelajaran mesin.
Deteksi penipuan berbasis aturan
Deteksi penipuan berbasis aturan beroperasi pada logika "Jika x terjadi, lakukan y", yang dibuat dan dikelola secara berkelanjutan oleh analis penipuan. Contohnya meliputi pemblokiran semua transaksi dari negara tertentu, alamat IP, atau jumlah dolar maksimum tertentu. Namun, logika ini berbasis aturan ketat, sehingga tidak dapat mengenali pola tersembunyi atau menyesuaikan dengan peralihan vektor penipuan dengan menganalisis informasi di luar parameter yang telah ditentukan. Akibatnya, analis sering kali harus mengejar ketertinggalan dengan membuat aturan baru secara manual setelah mendeteksi penipuan, alih-alih mencegah penipuan secara proaktif.
Menggunakan pembelajaran mesin untuk mendeteksi penipuan
Di sisi lain, manajemen penipuan berbasis pembelajaran mesin dapat menggunakan data transaksi untuk melatih algoritma yang belajar dan beradaptasi. Sebagian model pembelajaran mesin meniru perilaku peninjau manusia, sedangkan sebagian lain dilatih oleh jutaan titik data. Model ini mempelajari cara mengenali transaksi sah dari transaksi yang berpotensi penipuan. Beberapa model ini bahkan dapat berlatih sendiri, sehingga lebih efisien, dan dapat disesuaikan skalanya dibandingkan logika berbasis aturan.

Misalnya, katakanlah seorang pelanggan dengan perilaku penelurusan normal dan sebuah alamat IP mencurigakan ingin membeli sesuatu dari situs Anda. Pembelajaran mesin akan memutuskan berat yang seharusnya dibawa tiap sinyal ini. Misalnya, apakah transaksi harus ditolak hanya berdasarkan alamat IP? Sistem berbasis aturan dapat memblokir semua transaksi dari lokasi tersebut, tetapi model pembelajaran mesin harus dapat membedakan antara transaksi yang baik dan buruk dengan menimbang lokasi serta semua informasi lain yang tersedia untuk menentukan probabilitas chargeback dari suatu pembayaran.
Gabungan dari dua pendekatan ini, logika berbasis aturan dan manajemen penipuan pembelajaran mesin, dapat menghasilkan solusi yang tangguh, dan dapat disesuaikan. Anda dapat memanfaatkan kecanggihan pembelajaran mesin, tetapi juga menyesuaikan pendekatannya serta mengodekan logika yang sesuai untuk bisnis Anda. Misalnya, Anda dapat menetapkan aturan kustom berdasarkan tingkat risiko dari subset pengguna dan item yang mereka beli.
Informasi selengkapnya dapat dibaca di panduan kami terkait pembelajaran mesin untuk deteksi penipuan.
Stripe Radar adalah serangkaian alat bantu modern untuk pendeteksian dan pencegahan penipuan. Intinya dijalankan oleh pembelajaran mesin adaptif, dengan algoritme yang mengevaluasi setiap transaksi terhadap risiko penipuan dan mengambil tindakan yang tepat. Radar sudah disertakan secara gratis sebagai bagian dari skema biaya terintegrasi Stripe. Pengguna dapat melakukan upgrade ke Radar for Fraud Teams untuk mengatur logika berbasis aturan mereka sendiri, dan menggunakan alat bantu andal lainnya bagi para profesional antipenipuan.
Meningkatkan penerimaan oleh jaringan
Langkah terakhir dalam saluran pembayaran online adalah penerimaan oleh jaringan kartu: membuat bank penerbit berhasil memproses dan menerima pembayaran kartu.
Saat pelanggan melakukan pembelian, permintaan pembayaran akan dikirimkan ke bank penerbit. Bank penerbit akan menerima atau menolak permintaan tersebut berdasarkan beragam faktor, mulai dari saldo pelanggan yang tersedia, pemformatan metadata transaksi, atau bahkan downtime sistem. Semakin tinggi rasio penerimaan Anda, makin banyak transaksi yang berhasil diproses.
Anda dapat membantu mengurangi penolakan yang tak perlu dengan mengumpulkan data tambahan atau menyampaikan detail seperti CVC, alamat tagihan, dan kode ZIP selama checkout. Informasi ini membuat bank penerbit memiliki informasi ekstra tentang transaksi, sehingga membantu meningkatkan peluang penerimaan transaksi yang sah.
Stripe membantu meningkatkan persetujuan jaringan secara otomatis bagi bisnis berkat integrasi jaringan langsung dan kemitraan industri yang menyediakan data dan wawasan tambahan tentang alasan penolakan. Kami menggunakannya untuk membangun model pembelajaran mesin yang mengidentifikasi cara terbaik untuk memperbarui metadata pembayaran guna meningkatkan peluang persetujuan. Pelajari selengkapnya di sini.
Metode pembayaran global
Kartu adalah metode pembayaran online yang dominan di AS, tetapi 40% konsumen di luar AS lebih memilih menggunakan metode pembayaran selain kartu debit atau kredit, termasuk transfer bank dan dompet digital (seperti Alipay, WeChat Pay, atau Apple Pay). Anda juga dapat kehilangan penjualan hanya karena tidak menyediakan metode pembayaran yang disukai oleh audiens global.
Untuk memperoleh basis pelanggan global, Anda harus menyediakan metode pembayaran yang paling umum digunakan di negara tempat Anda beroperasi. Ada lima jenis metode pembayaran umum:
Kartu kredit memungkinkan pelanggan meminjam dana dari bank dan membayar saldo secara penuh setiap bulan atau mengembalikan uang dengan bunga. Kartu debit memungkinkan pembayaran dengan memotong uang langsung dari rekening giro pelanggan, bukan dengan jalur kredit.
Dompet digital, termasuk Apple Pay dan Google Pay, yang memungkinkan pelanggan membayar produk atau layanan secara elektronik dengan menautkan kartu atau rekening bank. Dompet digital juga dapat membuat pelanggan menyimpan nilai moneter langsung di aplikasi dengan melakukan penambahan saldo.
Transfer dan debit bank memindahkan uang langsung dari rekening bank pelanggan. Debit rekening mengumpulkan informasi bank pelanggan Anda dan menarik dana dari rekening mereka (misalnya, ACH di AS). Transfer kredit menautkan ke rekening bank pelanggan, dan mereka akan mengirim uang kepada Anda (seperti transfer kawat). Ada juga metode pembayaran seperti Giropay di Jerman dan iDEAL di Belanda yang beroperasi sebagai lapisan di atas bank untuk memfasilitasi transfer, tetapi lebih tampak seperti dompet digital.
Beli sekarang, bayar nanti merupakan kategori metode pembayaran yang sedang berkembang, dan menawarkan pembiayaan pembayaran online secara cepat kepada pelanggan. Biasanya dibayar kembali dengan angsuran tetap dengan jangka waktu tertentu. Contohnya yaitu Afterpay, Klarna, dan Affirm.
Metode pembayaran berbasis tunai, dari perusahaan seperti OXXO dan Boleto, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian online tanpa rekening bank. Dengan voucher berbasis tunai, pelanggan menerima voucher yang dapat dipindai dengan nomor referensi transaksi yang kemudian dapat mereka bawa ke ATM, bank, minimarket, atau supermarket untuk menyelesaikan pembayaran secara tunai. Setelah nomor referensi untuk pembayaran tunai cocok dengan pembelian awal, bisnis mendapatkan bayaran, dan dapat mengirim produk.
Informasi selengkapnya dapat dibaca di panduan metode pembayaran kami.
Stripe memungkinkan Anda mendukung puluhan metode pembayaran dengan satu integrasi. Pelajari selengkapnya.
Menyederhanakan kepatuhan pajak penjualan, PPN, dan GST
Bisnis internet diwajibkan untuk memungut pajak tidak langsung di lebih dari 130 negara dan di sebagian besar negara bagian AS; namun, menjadi tetap patuh adalah suatu tantangan, terutama karena skala bisnis Anda. Aturan dan tarif pajak berubah terus-menerus dan bervariasi berdasarkan apa yang dijual dan di mana Anda menjualnya. Jika Anda mengabaikan kerumitan ini, Anda berisiko membayar denda dan bunga di atas pajak yang tidak tertagih.
Pajak tidak langsung memiliki berbagai nama di seluruh dunia. Pajak tidak langsung disebut pajak penjualan di AS, pajak pertambahan nilai (PPN) di Eropa, pajak barang dan jasa (GST) di Australia dan Kanada, dan pajak konsumsi (JCT) di Jepang. Proses untuk penagihan pajak ini dapat sangat bervariasi, tetapi hasilnya sama: Pelanggan akhir akan membayar pajak.
Perlakuan pajak tergantung pada apakah Anda menjual produk fisik atau digital. Untuk barang fisik, perlakuan pajak tergantung pada lokasi asal dan tujuan pengiriman, ditambah bagaimana setiap yurisdiksi mengategorikan produk. Ada banyak perbedaan antar lintas kota, negara bagian, dan negara. Produk digital (seperti kursus online atau keanggotaan situs web) bisa sama rumitnya. Di AS, 40 negara bagian mengenakan pajak atas barang digital, dan di UE, produk digital dikenakan pajak jika memenuhi kriteria tertentu.
Apa pun yang Anda jual, Anda harus menjawab pertanyaan berikut untuk mematuhi pajak penjualan, PPN, dan GST:
- Di mana dan kapan saya wajib memungut pajak?
- Bagaimana cara mendaftar untuk memungut pajak?
- Berapa pajak yang harus saya kenakan untuk setiap produk atau layanan?
- Bagaimana cara mengajukan dan mengirimkan uang yang dipungut?
Untuk informasi selengkapnya tentang pajak ini, baca panduan kami:
Stripe Tax secara otomatis menghitung dan memungut pajak penjualan, PPN, dan GST pada barang dan jasa fisik dan digital di semua negara bagian AS dan lebih dari 30 negara. Pelajari selengkapnya.
Untuk peritel online
Baca bagian ini jika Anda ingin menjual barang di tempat di lokasi retail selain situs web atau aplikasi seluler.
Banyak peritel yang semula hanya beroperasi secara online, berhasil berekspansi ke dunia nyata dengan membuka usaha di tempat. Sebanyak 90% pembelian masih terjadi di tempat. Hal ini menghasilkan potensi bagi bisnis digital untuk menciptakan aliran pendapatan baru.
Namun, memadukan data dari pembayaran di tempat dan pembayaran online bukanlah hal yang mudah. Interaksi Anda dan pelanggan harus sama di seluruh saluran, sehingga metode pembelian juga harus konsisten dan sesuai merek. Misalnya, pengguna mungkin berharap kode diskon dan promosi berlaku untuk pembelian online maupun di tempat.
Berikut dua hal yang perlu diketahui jika ingin mengembangkan bisnis online untuk mendukung penjualan di tempat:
1. Manfaatkan infrastruktur yang ada
Peritel biasanya harus menyiapkan dua penyedia pembayaran terpisah: satu untuk pembelian online dan satu untuk pembelian di tempat. Hal ini memerlukan dua integrasi dan dua akun terpisah, sehingga memerlukan pekerjaan dua kali lebih banyak untuk memulai, menyulitkan pengelolaan rekonsiliasi keuangan, dan harus menyimpan data pelanggan di tiap akun.
Oleh karena itu, pastikan Anda memanfaatkan infrastruktur pembayaran yang sudah ada, yang sudah Anda siapkan untuk pembayaran online, daripada melakukan onboarding vendor baru. Langkah ini tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga menyederhanakan pelaporan serta membantu menghasilkan pengalaman pelanggan yang lebih terpadu.
Pelanggan akan mendapatkan pengalaman pembayaran yang lebih mulus baik saat membeli secara online maupun di tempat. Misalnya, pelanggan dapat memulai langganan di tempat, yang dilanjutkan secara online. Metode pembayaran yang digunakan di toko akan tersimpan ke profil online pelanggan, sehingga mereka dapat memperbarui informasi apa pun atau mengubah durasi langganan.
2. Mendukung kartu chip dan dompet digital
Kartu pita magnetik meningkatkan eksposur bisnis terhadap risiko karena mudah disalin oleh penipu, dan memerlukan langkah tambahan untuk mengenkripsi informasi pembayaran pelanggan. Akibatnya, kartu chip EMV, yang lebih aman, dan melindungi bisnis dari liabilitas jika terjadi penipuan, telah menjadi standar global selama puluhan tahun.
Pada tahun 2015, AS memulai transisi ke kartu chip yang kini telah digunakan untuk sebagian besar transaksi kartu kredit. Namun, masih ada bisnis yang menggunakan pembaca kartu lama yang mendukung kartu pita magnetik. Saat mengevaluasi perangkat keras untuk menerima pembayaran di tempat, penting bagi Anda untuk memilih pembaca kartu yang lebih baru yang dapat menerima kartu chip.
Anda juga harus mempertimbangkan dukungan dompet digital, seperti Apple Pay dan Google Pay, untuk transaksi di tempat. Seperti kartu chip, dompet digital mengenkripsi informasi pembayaran dan meminimalkan liabilitas Anda terkait transaksi penipuan. Dompet digital juga meningkatkan pengalaman pembayaran, membuat transaksi lebih mudah dan cepat bagi pelanggan.
Stripe Terminal membantu menyatukan saluran online dan offline Anda dengan alat bantu pengembang yang fleksibel, reader kartu yang telah disertifikasi, dan manajemen perangkat keras berbasis cloud.
Untuk perusahaan langganan dan SaaS
Baca bagian ini jika Anda men-charge pelanggan secara rutin atau menggunakan informasi pembayaran tersimpan.
Saat mengelola pendapatan rutin, ada banyak kerumitan terkait cara memulai dan memungut pembayaran, serta mengakomodasi berbagai model skema biaya. Anda harus menyimpan informasi pembayaran pelanggan dan men-charge secara akurat pada interval waktu tertentu.
Ada dua cara untuk melakukannya: Buat sistem pembayaran Anda sendiri atau beli perangkat lunak yang sudah ada. Apa pun caranya, pastikan sistem tagihan Anda dapat menerima pesanan dari web atau checkout seluler, menagih pelanggan dengan tepat berdasarkan model skema biaya (misalnya tagihan tarif tetap atau skema biaya bertingkat), dan memungut pembayaran menggunakan metode pembayaran yang diinginkan pelanggan. Anda juga harus mampu menerbitkan statistik yang penting bagi bisnis rutin, termasuk churn, pendapatan rutin bulanan, dan metrik langganan penting lain—atau berintegrasi dengan sistem manajemen hubungan pelanggan atau sistem akun.
Saat memutuskan untuk membuat perangkat lunak sendiri dari awal atau membeli yang sudah ada, pikirkan tentang biaya peluang. Pikirkan tentang sumber daya teknis berkelanjutan yang diperlukan untuk membangun dan mengelola perangkat lunak tagihan serta kebutuhan bisnis lainnya.
Berikut tiga pertimbangan terkait pembayaran langganan dan SaaS:
1. Tetapkan logika langganan fleksibel
Logika langganan terdiri dari aturan berbasis waktu dan berbasis harga yang secara bersama-sama men-charge pelanggan Anda dengan akurat pada durasi yang telah ditentukan. Jika Anda hanya memiliki satu produk dan skema biaya sederhana, seperti $25 per bulan untuk langganan perangkat lunak, pengaturan logika ini di sistem Anda dapat dilakukan dengan mudah karena jumlah dolarnya tidak berubah di bulan berikutnya.
Seiring waktu, Anda mungkin mengembangkan bisnis untuk menambahkan produk dan promosi baru. Anda harus memastikan logika langganan dapat menangani pertumbuhan ini dengan kemampuan mencoba berbagai model skema biaya, seperti tarif tetap, per pengguna, atau langganan terukur, atau pun skema biaya bertingkat, freemium, dan uji coba gratis. Anda mungkin juga ingin menawarkan paket atau diskon.
Logika langganan Anda juga harus cukup fleksibel untuk menangani pelanggan yang mengubah paket kapan saja. Jika seseorang ingin beralih ke paket yang lebih murah pada pertengahan bulan, Anda harus menghitung biaya kedua paket secara pro rata dan memastikan pelanggan akan di-charge dengan akurat ke depannya.
2. Pikirkan tentang kebutuhan invoicing Anda
Pelanggan biasanya lebih suka menerima invoice jika Anda men-charge jumlah yang besar atau mengirim tagihan satu kali (keduanya umum untuk perusahaan SaaS yang pelanggannya berasal dari bisnis lain).
Untuk mengirim invoice, pikirkan seperti apa proses pembuatannya: Apakah invoice memiliki mata anggaran yang sama atau harus disesuaikan satu per satu? Anda juga harus mengikuti persyaratan invoice yang berbeda tergantung negara tempat Anda beroperasi. Misalnya, Anda mungkin harus mengikuti penomoran invoice berurutan atau menetapkan prefiks invoice di tingkat akun atau pelanggan.
Kemudian Anda memerlukan cara untuk mengirim invoice ke pelanggan. Pikirkan Anda mengirim secara manual melalui email dan secara otomatis melalui solusi tagihan atau tidak.
Informasi selengkapnya dapat dibaca di panduan invoicing kami.
3. Meminimalkan churn yang tidak disengaja
Sebagian besar perusahaan langganan dan SaaS menghadapi masalah churn yang tidak disengaja, yaitu ketika pelanggan berniat membayar untuk suatu produk, tetapi upaya pembayaran mereka gagal karena kartu kedaluwarsa, dana tidak mencukupi, atau detail kartu yang sudah berubah (9% invoice langganan gagal pada upaya charge pertama karena churn yang tak disengaja).
Jika hanya ada sedikit kegagalan pembayaran dalam sebulan, mudah bagi Anda untuk menghubungi atau mengirim email kepada setiap pelanggan dan meminta mereka untuk mengatasi situasi ini (baik dengan menggunakan metode pembayaran baru atau memperbarui informasi pembayaran). Namun seiring pertumbuhan bisnis, Anda harus mengelola ratusan pelanggan dengan pembayaran yang ditolak, menjadikan pendekatan ini kurang sesuai.
Cara yang lebih dapat diskalakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan Anda adalah dengan mengirim email kegagalan pembayaran otomatis setiap kali pembayaran ditolak.
Selain komunikasi keluar, Anda juga dapat mencoba ulang pembayaran secara langsung. Banyak bisnis mencoba ulang transaksi yang gagal secara rutin, seperti setiap tujuh hari (proses ini dikenal sebagai penagihan). Lakukan eksperimen dengan rutinitas lain untuk mempelajari transaksi paling efektif untuk bisnis Anda atau menemukan penyedia pembayaran yang mengotomatiskan proses penagihan dan memungkinkan penyesuaian berdasarkan preferensi pelanggan Anda.
Stripe Billing menawarkan solusi penagihan awal-hingga-akhir. Anda dapat membuat dan mengelola logika langganan dan invoice, menerima metode pembayaran yang didukung, dan mengurangi berhenti langganan tak disengaja dengan logika Smart Retries.
Untuk platform dan situs belanja online
Baca bagian ini jika Anda adalah platform perangkat lunak dan memungkinkan bisnis lainnya menerima pembayaran secara langsung dari pelanggan mereka (seperti Shopify) atau jika Anda adalah situs belanja online, bila memungut pembayaran dari pelanggan kemudian mengirim pembayaran itu kepada penjual atau penyedia layanan (seperti Lyft).
Platform dan situs belanja online memiliki beberapa persyaratan pembayaran yang kompleks karena mereka menerima uang atas nama penjual atau penyedia layanan dan mengeluarkan payout kepada mereka. Akibatnya, ada banyak pertimbangan unik, termasuk memverifikasi identitas penjual, mengelola pengiriman uang dengan taat aturan, mengambil biaya layanan dari setiap pembayaran, dan menyampaikan formulir 1099s pada IRS bila berlaku atas mereka.
Walau demikian, menyediakan fungsionalitas pembayaran kepada pelanggan akan memungkinkan Anda membedakan platform atau situs belanja online Anda dan menambah nilai bagi penjual atau penyedia layanan. Anda dapat membantu mereka meluncurkan bisnis lebih cepat tanpa harus memikirkan aplikasi akun merchant yang panjang atau menulis kode agar dapat menerima pembayaran.
Biasanya, penambahan fungsionalitas pembayaran mengharuskan Anda memiliki lisensi, serta mendaftar dan mempertahankan status sebagai fasilitator pembayaran pada jaringan kartu (seperti Visa atau Mastercard). Karena Anda dianggap mengontrol aliran dana saat memindahkan uang antara pembeli dan penjual, jaringan kartu menerapkan regulasi yang ketat. Proses ini dapat memakan waktu berbulan-bulan (kadang bertahun-tahun) dan memerlukan jutaan dolar dalam biaya di muka dan biaya operasional.
Namun, sekarang ini ada sejumlah opsi bagi platform dan situs belanja online untuk menambahkan kemampuan pembayaran yang disesuaikan bagi pelanggan mereka dan meraih pendapatan dari pembayaran, tanpa harus mendaftar sebagai fasilitator pembayaran itu sendiri.
Inilah dua kemampuan yang perlu Anda pertimbangkan saat menambahkan pembayaran ke platform atau situs belanja online:
1. Memverifikasi pengguna selama onboarding
Sebelum Anda menerima uang atas nama penjual atau bisnis, Anda perlu melakukan onboarding atas mereka ke sistem pembayaran Anda dan memverifikasi identitas mereka. Langkah ini rumit karena hukum dan peraturan yang ketat, termasuk undang-undang Kenali Pelanggan Anda (Know Your Customer/KYC) dan persyaratan seleksi sanksi, yang mengenakan penalti dan denda bila melanggarnya. Di samping peraturan pemerintah, yang dapat bervariasi di setiap negara, jaringan kartu seperti Visa dan Mastercard memiliki persyaratan pengumpulan informasinya sendiri, yang rutin diperbarui.
Menyeimbangkan kebutuhan informasi ini dengan pengalaman ini perlu keahlian khusus. Di satu sisi, Anda ingin mengumpulkan informasi sebanyak mungkin (seperti nama lengkap, email, tanggal lahir, empat angka terakhir nomor jaminan sosial di A.S., nomor telepon, dan alamat) untuk memastikan platform Anda tidak digunakan bagi tujuan jahat seperti pencucian uang atau membiayai teroris. Anda juga ingin menghindari penalti pada lembaga pengatur dan mitra keuangan.
Di sisi lain, Anda ingin membuat pengalaman pengguna jadi lebih baik dari pesaing. Itu berarti menyediakan pengalaman onboarding yang minim kendala, yang tidak selalu kompatibel dengan permintaan informasi detail.
Untuk membantu menghilangkan friksi, pertimbangkan mengumpulkan data dengan pendekatan bertahap dan bidang-bidang yang terisi otomatis bagi pengguna Anda bila memungkinkan. Misalnya, Anda cukup meminta informasi pajak penjual atau penyedia layanan begitu mereka melewati ambang batas pelaporan IRS. Dan, Anda dapat mengisi otomatis bidang-bidang untuk nama lengkap dan alamat mereka jika Anda sudah mengumpulkan informasi ini.
2. Mendukung beragam cara untuk memindahkan uang
Membayar pengguna Anda tidak cuma melibatkan pemindahan uang dari titik A ke titik B. Anda perlu kemampuan untuk memungut biaya layanan bagi platform Anda, memecah dan merutekan dana ke beberapa penjual, dan mengontrol kapan payout dikirim ke rekening bank penjual Anda.
Anggaplah Anda menjalankan sebuah platform e-commerce dan pelanggan melakukan pembelian senilai $50 dari penjual. Anda perlu memikirkan tiga pihak: platform Anda, penjual atau penyedia layanan Anda, dan pembeli atau pengguna akhir mereka. Karena Anda membayar penjual, Anda perlu mengambil biaya platform. Kemudian, Anda perlu mengetahui bagaimana dan kapan mengirim dana selebihnya kepada penjual. Apakah Anda mengirim payout begitu menerima barang atau layanan, atau apakah Anda mengumpulkan dana dan mengirim pembayarannya setiap minggu? Apakah Anda memiliki informasi perbankan yang benar untuk merutekan pembayaran?
Anda juga perlu memastikan bahwa Anda memindah uang dengan cara yang taat aturan. Misalnya, di A.S., 46 negara bagian memerlukan izin mereka untuk memindahkan uang atas nama orang lain. Di Eropa, hukum PSD2 mengharuskan izin untuk perantara pembayaran. Jika Anda dianggap sebagai pengirim uang atau perantara pembayaran oleh lembaga pengatur dan ternyata Anda tidak memiliki izin, Anda dapat didenda atau usaha Anda berisiko ditutup.
Tergantung model bisnis Anda, Anda harus dapat mendukung sejumlah cara berbeda dalam memindahkan uang, seperti:
- Satu ke satu: Satu pelanggan di-charge dan satu penerima dikirim pembayarannya (mis. layanan tumpangan kendaraan).
- Satu ke banyak: Satu transaksi dipecah ke beberapa penjual atau penerima (mis. situs belanja online ritel di mana pelanggan membeli satu "keranjang" berisi barang yang berasal dari beberapa toko online sekaligus).
- Menahan dana: Platform menerima dana dari pelanggan dan menahannya di cadangan sebelum mengirim pembayaran kepada penerima (seperti platform pembelian tiket yang membayar penerima hanya setelah acara dilangsungkan).
- Debit akun: Platform melakukan debit atau pembalikan transaksi untuk menarik dana dari penjual atau penyedia layanannya (mis. platform e-commerce yang menarik biaya pemeliharaan toko setiap bulan dari pelanggan bisnisnya).
- Langganan: Platform memungkinkan penjualnya memungut charge rutin dari pelanggan (mis. platform SaaS memungkinkan organisasi nirlaba menerima donasi rutin).
Stripe Connect memungkinkan platform dan situs belanja online memfasilitasi pembayaran bagi penjual, penyedia layanan, dan pelanggan mereka. Stripe Connect mendukung onboarding dan verifikasi, yang memungkinkan Anda menyetujui 135+ mata uang dan puluhan metode pembayaran lokal di seluruh dunia dengan proteksi penipuan terintegrasi, mengirim pembayaran kepada pengguna, serta melacak aliran dana.
Bacaan tambahan
Semoga panduan ini dapat memberikan gambaran umum tingkat tinggi tentang pembayaran online dan membantu Anda memahami berbagai pengaturan pembayaran Anda sendiri.
Berikut ini adalah panduan pertama kami dalam seri dasar-dasar pembayaran online. Kami akan melanjutkan pembahasan konsep dasar, seperti pembayaran rutin dan di tempat, serta topik lanjutan seperti penolakan dan manajemen payout di panduan mendatang.
Sementara waktu, berikut bacaan tambahan untuk Anda:
Semua bisnis yang menerima pembayaran
- Panduan metode pembayaran
- Panduan kepatuhan PCI
- Panduan pembelajaran mesin untuk deteksi penipuan
- 3D Secure 2: Standar autentikasi baru
- Cara mengelola transaksi penipuan
Peritel online
- Cara menggunakan Stripe Terminal untuk menerima pembayaran di tempat
- Panduan beli sekarang, bayar nanti
Perusahaan SaaS
- Panduan invoicing
- Panduan tagihan rutin
- Cara membuat dan men-charge langganan dengan Stripe
- Panduan bisnis SaaS dan cara mengembangkannya
- Praktik terbaik SCA untuk bisnis pendapatan rutin
Platform dan situs belanja online
- Cara merutekan pembayaran antara beberapa pihak dengan Stripe
- Pengaruh PSD2 terhadap situs belanja online dan platform di Eropa
- Panduan fasilitasi pembayaran untuk platform dan situs belanja online
- Panduan manajemen risiko untuk platform perangkat lunak
Daftar istilah pembayaran
Daftar istilah ini menjelaskan istilah paling umum dalam industri pembayaran.
Pengakuisisi
Pengakuisisi, disebut juga bank pengakuisisi, adalah bank atau lembaga keuangan yang memproses pembayaran kartu debit atau kredit atas nama merchant dan merutekannya melalui jaringan kartu ke bank penerbit.
Transfer bank
Dapat disebut sebagai debit rekening, yaitu ketika Anda mengumpulkan informasi bank pelanggan dan menarik dana dari rekening mereka, atau transfer kredit, yaitu ketika Anda menautkan ke rekening bank pelanggan dan mereka mengirim uang kepada Anda.
Pemegang kartu
Pelanggan yang memiliki kartu debit atau kredit.
Jaringan kartu
Memproses transaksi antara merchant dan penerbit serta mengontrol persetujuan kartu kredit. Jaringan kartu juga mengontrol biaya jaringan. Contohnya antara lain Visa, Mastercard, Discover, dan American Express.
Chargeback
Disebut juga sengketa, terjadi ketika pemegang kartu mempertanyakan pembayaran kepada penerbit kartu mereka. Selama proses chargeback, merchant harus membuktikan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian memiliki kartu dan mengotorisasi transaksi.
Biaya chargeback
Biaya yang ditanggung oleh merchant saat bank pengakuisisi mengembalikan pembayaran kartu.
Dompet digital
Memungkinkan pelanggan membayar produk atau layanan secara elektronik dengan menautkan kartu atau rekening bank, atau menyimpan nilai moneter secara langsung di aplikasi. Contohnya antara lain Apple Pay, Google Pay, Alipay, dan WeChat.
Sengketa
Lihat definisi "Chargeback."
Sistem empat pihak
Keempat pihak terlibat dalam memproses pembayaran: pemegang kartu, merchant, pengakuisisi, dan bank penerbit.
Penipuan
Segala transaksi palsu atau ilegal. Transaksi palsu biasanya terjadi bila seseorang telah mencuri data nomor kartu atau rekening giro, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat transaksi yang tidak diotorisasi.
Interchange
Biaya yang dibayarkan ke bank penerbit untuk memproses pembayaran kartu.
Bank penerbit
Bank yang menerbitkan kartu kredit atau kartu debit kepada konsumen.
Kode Kategori Merchant (MMC)
Empat digit nomor yang digunakan untuk mengategorikan bisnis berdasarkan jenis barang atau layanan yang disediakan.
Penerimaan jaringan
Persentase transaksi yang disetujui atau ditolak oleh bank penerbit. Penolakan dapat terjadi karena kredensial yang sudah tidak berlaku lagi, dugaan penipuan, atau dana tidak mencukupi.
Biaya jaringan
Total biaya skema dan interchange.
Fasilitator pembayaran
Secara tradisional, platform atau situs belanja online yang ingin menambahkan fungsionalitas pembayaran wajib mendaftar dan mengurus status sebagai fasilitator pembayaran (atau payfac) dengan jaringan kartu karena penambahan fungsionalitas dianggap dapat mengendalikan alur dana antara pembeli dan penjual. Saat ini, penambahan fungsionalitas dapat dilakukan dengan mudah oleh sebagian besar platform dan situs belanja online tanpa perlu menjadi fasilitator pembayaran.
Gateway pembayaran
Perangkat lunak yang mengenkripsi informasi kartu kredit di server merchant dan mengirimnya ke pengakuisisi. Layanan gateway dan pengakuisisi biasanya adalah entitas yang sama.
Metode pembayaran
Cara yang dipilih konsumen untuk membayar barang atau layanan. Metode pembayaran meliputi transfer bank, kartu debit atau kredit, dan dompet digital.
Pemroses pembayaran
Memfasilitasi transaksi kartu kredit dengan mengirim informasi pembayaran antara merchant, bank penerbit, dan pengakuisisi. Pemroses pembayaran biasanya mendapatkan detail pembayaran dari gateway pembayaran.
Standar Keamanan Data PCI (PCI DSS)
Standar keamanan informasi yang berlaku untuk semua entitas yang terlibat dalam penyimpanan, pemrosesan, atau pengiriman data pemegang kartu, dan/atau data autentikasi sensitif.
Biaya skema
Biaya yang ditagihkan oleh jaringan kartu. Satu transaksi mungkin menghasilkan beberapa biaya skema, seperti biaya otorisasi atau biaya layanan.